Label

Music (3)

Jumat, 20 Agustus 2010

5 Senjata Militer Modern yang ANEH




Sejak zaman nenek moyang awal kita, manusia telah secara bertahap meningkatkan cara-cara untuk menyakiti dan membunuh satu sama lain. Di era teknologi, kemampuan untuk menimbulkan kerusakan pada orang lain telah mencapai ketinggian baru dan militer di seluruh dunia telah dikembangkan atau sedang dalam proses mengembangkan beragam aneh dan sering menakutkan senjata baru untuk abad ke-21.


01. The Special Weapons Observation Reconnaissance Detection System
The Special Weapons Observation Reconnaissance Detection System atau pedang adalah robot Talon pertama kali digunakan dalam deteksi dan penghapusan bahan peledak yang telah diubah dengan senjata terpasang. Pedang adalah radio yang dikendalikan dan dapat dilengkapi dengan senapan mesin, senapan, peluncur granat anti-tank dan peluncur roket. Dengan robot bersenjata telah digunakan di Irak, sebagian memperkirakan ini adalah awal era baru peperangan dan itu hanya soal waktu sebelum unit robot bersenjata membentuk sebagian besar tentara modern, dan bahkan mungkin mulai berpikir untuk diri mereka sendiri.

02. Electromagnetic Personnel Interdiction Control
Personil yang elektromagnetik larangan Control atau EPIC pendek sedang dikembangkan oleh US Navy sebagai senjata yang tidak mematikan. Ini menghilangkan intens emisi frekuensi radio yang dapat menembus dinding dan mengganggu fungsi sasaran telinga bagian dalam, yang efek keseimbangan dan koordinasi mereka dan memberi mereka kasus buruk mabuk. Senjata dirancang untuk menaklukkan musuh tanpa terlalu banyak kerusakan kepada mereka, meski bisa agak berantakan.

03. The Silent GuardianSenjata lain didesain oleh militer AS untuk mengalahkan musuh tanpa melukai mereka adalah The Silent Guardian. Senjata adalah gelombang milimeter 95GHz "sistem penolakan aktif" dan memiliki jangkauan 500 meter. Hal ini dapat digunakan untuk setiap sasaran atau massa dan memanaskan kulit target hingga ke suhu 50 derajat Celcius yang sebanding dengan ledakan dari oven yang sangat panas; repels panas atau kerumunan orang, memaksa mereka mundur ke belakang. Ketika target bergerak keluar dari jangkauan balok, pembakaran sensasi berhenti dan tidak ada kerusakan yang disebabkan.

04. The Air Born Laser

The Air Born Laser atau sistem senjata ABL saat ini sedang dalam pengembangan dan akan menggunakan energi tinggi, iodine oksigen kimia laser (COIL) dipasang di sebuah diubah 747-400F (kargo) pesawat terutama untuk menembak jatuh rudal balistik. Idenya adalah bahwa jet ramah akan patroli wilayah di ketinggian sekitar 40.000 kaki dan pramuka untuk rudal seperti yang diluncurkan. ABL sistem yang kemudian akan menyampaikan informasi ke komputer yang akan menghitung saja dan arah sebelum lain kelas laser dengan kekuatan senjata akan menghancurkan rudal di atas wilayah peluncuran.

05. High Frequency Active Auroral Research Program [HAARP]
Frekuensi Tinggi Aktif Auroral Penelitian Program atau HAARP adalah proyek yang mempengaruhi sistem cuaca, yang menurut beberapa ilmuwan, sedang dikembangkan di bagian paling tidak, untuk digunakan sebagai senjata. HAARP akan dapat meningkatkan dan memperpanjang badai dan mengalihkan Sungai uap di atmosfer bumi menyebabkan banjir atau kekeringan pada target tertentu. Beberapa bahkan menyatakan senjata itu dapat menyebabkan gempa bumi dan letusan gunung berapi dan beberapa percaya ini sudah terjadi. Saat menjelaskan gempa bumi yang melanda Tangshan di Cina pada 28 Juli 1976, dan membunuh lebih dari 650.000 orang, New York Times melaporkan bahwa saksi menyatakan bahwa tepat sebelum getaran pertama langit menyala seterang hari di sebuah lampu merah putih. Tanaman di kawasan itu dibakar sampai garing, hangus di satu sisi seolah-olah oleh bola api. Hal ini telah membuat sebagian apa yang disebut teori konspirasi untuk berspekulasi bahwa 'cuaca senjata' sudah digunakan, dan telah selama beberapa waktu.

Inilah Cara Kerja Senjata Api Ringan



Senjata Api ringan ( dalam hal ini revolver) merupakan alat bantu mekanis yang berfungsi menembakkan satu atau sejumlah proyektil menuju target yang diinginkan, bekerja berdasarkan prinsip fisika dengan mengaplikasikan teori mekanika pegas. Komponen utama dari senjata api terdiri atas :
  1. Hammer atau striker. Berfungsi sebagai pemukul.
  2. Laras (barrel). Berfungsi sebagai pemandu peluru agar melesat lurus saat ditembakkan.
  3. Pelatuk. Sebagai pengontrol momen penembakan.

Semua komponen tadi pada intinya merupakan suatu rangkaian mekanisme yang berfungsi untuk mendukung mekanisme penembakan proyektil.

Sedangkan proyektil adalah bagian dari suatu sistem yang disebut cartridge, beroperasi dengan bantuan senjata api berdasarkan azas teori Kinematika dan Hidrodinamika gas. Konstruksi cartridge terdiri atas rangkaian :

1. Peluru (bullet)

Terbuat dari logam solid (biasanya Timah) yang berfungsi sebagai proyektil penghantam target.

2. Selongsong (case/shell)

Berfungsi sebagai induk dari keseluruhan sistem cartridge.


3. Propelant

Sebagai sumber bahan bakar gas pendorong. Teknologi awal yang diterapkan pada senjata api, umumnya memakai bubuk mesiu hitam (black powder) yang menghasilkan sisa pembakaran 55% gas dan 45% asap.

Namun semenjak ditemukannya komposisi bubuk mesiu yang hampir keseluruhan residunya adalah gas minus asap (smokeless powder) oleh Paul Vieille pada tahun 1884, mesiu hitam sudah tidak digunakan lagi.

Kandungan senyawa dalam propelant yang dikenal dengan sebutan Primex ini adalah :
0-40% nitroglycerin,
0-10% dibutyl phthalate,
0-10% polyester adipate,
0-5% rosin,
0-5% ethyl acetate,
0.3-1.5% diphenylamine,
0-1.5% N-nitrosodiphenylamine,
0-1.5% 2-nitrodiphenylamine,
0-1.5% potassium nitrate,
0-1.5% potassium sulfate,
0-1.5% tin dioxide,
0.02-1% graphite,
0-1% calcium carbonate,
dan sisanya adalah nitrocellulose


4. Percussion cap atau umum disebut Primer

Senyawa logam yang sangat sensitif memantikkan api bila terkena hentakan. Komposisinya adalah Timah azide dan Potasium klorat yang ditanam dalam perunggu.

Saat pelatuk ditekan, hammer akan terangkat ke belakang. Pegas yang ditanam pada gagang pistol, kemudian mendorong hammer ke depan dan
menghantam primer.


Hantaman dari hammer tadi memantikkan api pada primer, hingga memancing ledakan gas yang mampat akibat terbakarnya mesiu di dalam cartridge. Gas bertekanan tinggi inilah yang kemudian mendesak peluru terlepas dari selongsong dan melesat melewati laras senjata.

Meskipun terkesan sederhana, dibutuhkan presisi yang amat tinggi dalam merakit senjata ini. Kesalahan kecil saja dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.

Inilah Rahasia Mengapa Orang Bisa Berjalan di Atas Api


permainan berjalan di atas bara api tanpa mengalami luka sudah sering kita lihat. Ada dugaan orang-orang yang melakukan itu menggunakan sihir karena tubuhnya tidak hangus berjalan di atas api.

Tapi ada penjelasan ilmiah kenapa seseorang bisa berjalan di atas bara api tanpa terbakar?

Yang pertama, kebanyakan aksi berjalan di atas api mengggunakan api yang berasal dari potongan kayu.
Potongan-potongan kayu ini terdiri dari banyak senyawa karbon, beberapa molekul organiknya mudah menguap termasuk menguapkan air.

Molekul organik ini akan mudah untuk menguap jika dipanaskan, karena panas yang dikeluarkan oleh api akan menguapkan semua senyawa organik volatil (mudah menguap) dan juga air. Sehingga yang didapatkan hanya senyawa karbon yang hampir murni dan karbon adalah merupakan salah satu unsur yang ringan.

Struktur dari karbon ringan merupakan penghantar panas yang buruk, sehingga dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk mentransfer panas dari bara ke kulit seseorang.

Tapi jika bara yang dihasilkan berasal dari bahan logam, maka perpindahan panas akan terjadi dalam waktu seketika dan seseorang akan mendapatkan luka bakar parah.

Kedua, abu yang dihasilkan dari proses pembakaran juga bisa bertindak sebagai penghambat panas atau lapisan isolator, sehingga perpindahan panas ke kulit seseorang akan menjadi lebih lambat.


Bukan berarti tidak mungkin terbakar sama sekali, karena perpindahan panas masih bisa terjadi. Jika seseorang berdiri diam di atas bara selama beberapa waktu, maka orang tersebut pasti akan mendapatkan luka bakar yang cukup serius.

Namun jika seseorang membatasi kontak kulitnya dengan bara api misalnya dalam jangka waktu yang sangat singkat atau berjalan dengan cepat, maka kaki tidak akan mendapatkan panas yang cukup untuk membakar kulitnya.

Itulah kenapa aksi-aksi berjalan di atas api memang tidak membuat seseorang terbakar. Tapi memang tidak mudah melakukannya dan dibutuhkan keahlian tertentu.

Luka bakar sendiri akan terjadi jika tubuh terpapar oleh suatu zat yang bersuhu tinggi dan salah satu penyebab utama kecelakaan luka bakar adalah terpapar api.

Berdasarkan derajat kerusakan jaringan, maka luka bakar dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
  • Luka bakar derajat 1, yakni kerusakan pada lapisan epidermis yang ditandai dengan bengkak ringan di daerah tersebut, kulit kemerahan dan luka lecet.
  • Luka bakar derajat 2, yakni kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis (lapisan kulit yang lebih dalam), timbul rasa nyeri, infeksi dan terkadang dehidrasi.
  • Luka bakar derajat 3, yakni kerusakan meliputi seluruh lapisan dermis, mengenai lapisan otot dan tulang serta terjadi infeksi.